Minggu, 22 Februari 2015



Bandung : Pemandangan Menajubkan di Tebing Kraton.
CIBURIAL -  Tebing Kraton merupakan salah satu primadona wisata di Bandung yang terletak di dalam kawasan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Tebing ini terletak di Kampung Ciharegem Puncak, Desa Ciburial, Bandung, Jawa Barat, Indonesia, berada di ketinggian sekitar 1.200 mdpl dan di Koordinat Peta Google Maps: -6.8351800, 107.6634118, sehingga dari Tebing Keraton kita bisa menyaksikan hijaunya pemandangan Tman Hutan Raya (Tahura) Djuanda yang menghampar luas sepanjang mata memandang.

Keindahan Tebing Keraton di Ciburial Bandung sangat mempersona, Apalagi pemandangan di pagi sekitar jam 5.30-07.00 WIB dengan Panorama dari Tebing Keraton sedikit tertutup kabut, namun tetap indah. dan Sore hari di jam 17.30-18.00 kiata dapat melihat pemandangan matahari tenggelam yang begitu indah. Sebagaimana namanya, tempat ini merupakan tebing yang sangat curam. Di bawahnya terhampar hutan pinus seperti permadani hijau. Di atas bebatuan yang curam atau menjorok disitulah kita bisa menikmati keindahan alam yang elok di atas tebing.
Jika kita foto di atas Tebing Keraton ini seakan kita sedang melayang. Indah luar biasa. Karena sebab itu juga bukit ini dikenal dengan bukit Instagram. Namun Di balik keindahan nan elok itu, ada beberapa kisah berbalut mistik. Kisah-kisah yang beredar di masyarakat ini boleh saja dipercaya atau tidak.
Masyarakat setempat biasanya, hidup dengan filosofi dan kebijakan yang juga mesti disikapi dengan bijak oleh pendatang. Masyarakat hidup di tempat yang udaranya menjadi hirupan dan keseharian mereka, tanahnya menghidupi mereka, sehingga mereka lebih memahami kondisi setempat dan warga pendatang harus menghormatinya.
Masyarakat setempat umumnya mengenal bukit dan tebing itu dengan nama Pasir (bukit) Jontor ada juga yang menyebutnya Cadas Jontor. Disebut jontor disebabkan postur batu yang menjorok ke depan, persis seperti bibir habis ditonjok. Tebing ini terletak di Desa Ciburial RW 10 di Kampung Ciharegem.
Menurut Dede Insan salah seorang warga, penamaan bukit Jontor menjadi Tebing Keraton, terkait dengan kejadian kesurupan yang menimpa orang yang datang ke situ. Beberapa kali ada orang yang kesurupan di tempat itu, dan melihat bahwa tempat yang didatanginya adalah keraton kerajaan.
Masih menurut Dede, pada kejadian lain, arwah penunggu tebing, melalui orang yang kesurupan, mengatakan bahwa nama bukit jontor mesti diganti dengan Bukit Keraton, karena tempat ini merupakan keratonnya makhluk halus.
Seorang ibu yang tidak mau disebut namanya, juga mengamini hal tersebut. Sambil menceritakan kisah lain yang cukup membuat bulu kuduk berdiri. Dia bercerita bahwa ibunya pernah bermimpi tentang keinginan penunggu bukit itu yang meminta sajen sebanyak satu manggar buah kawung.
Maksud dari satu manggar buah kawung itu berkaitan dengan jumlah nyawa manusia yang mesti dijadikan tumbal. Sambil bercerita dengan bergidik, ibu itu menyebutkan beberapa tempat di sekitar Tebing Keraton itu
Menurut ibu itu, di bawah tebing keraton ada tempat bernama curug Cikiih Kuda, dan Gadogan Kuda. Menurutnya tempat itu adalah tempat menambat kuda bagi keraton makhluk halus itu. 
Menurut saya adanya kisah-kisah mistik itu, terkait dengan keamanan tempat tersebut. Mesti berhati-hati dan menjaga lingkungan. Karena yang hidup di tempat itu bukan hanya manusia saja, tapi juga ada makhluk lainnya.
Ketika tempat yang dikenal sekarang dengan Tebing Karaton, menjadi ramai, maka pendatang mesti menghormati adat istiadat masyarakat setempat. Walaupun itu adalah tempat yang dibuka untuk umum, kiranya baiklah untuk menjaga lingkungan dan kebiasaan setempat.Jangan sampai kedatangan kita mengganggu masyarakat di sekitar dan mengganggu arwah di Tebing Karaton itu.

Sumber: travel.detik.com

Pemandangan di Tebing Kraton di atas awan. Foto: Ludi Setiawan
Pemandangan di Tebing Kraton di atas awan. Foto: Ludi Setiawan

Obyek wisata yang ini termasuk dalam obyek wisata sejarah di mana bangunan istana ini dibangun oleh keluarga dari kerajaan Pagaruyung yang ada di Batusangkar. Selain itu, bangunan istana ini dapat dikagumi keindahannya dengan ciri khas Minangkabaunya yang kental. Di dalam istana, Anda dapat menjumpai berbagai barang peninggalan dari kerajaan yang hingga kini masih dirawat dengan baik. Selain itu, Anda juga dapat menghirup udara segar, lengkap dengan pemandangan alam yang mengelilingi bangunan istana. Bangunan Istana Pagaruyung meliputi 72 buah tonggak, 11 buah gonjong dan 3 lantai. Baik eksterior maupun interior dari bangunan istana ini dihiasi oleh ukiran yang masing-masingnya memiliki nilai sejarah serta budaya Minangkabau yang tinggi.
Selain beberapa tempat wisata di Sumatera Barat tadi, masih ada banyak sekali tempat-tempat wisata lain baik alam maupun sejarah dan budaya yang berada di Sumatera Barat. Jangan lupa sempatkan waktu untuk merasakan berbagai sajian kuliner khas di tempat wisata di sumatera barat ini (baca juga info wisata sumatera barat di
Obyek wisata yang ini termasuk dalam obyek wisata sejarah di mana bangunan istana ini dibangun oleh keluarga dari kerajaan Pagaruyung yang ada di Batusangkar. Selain itu, bangunan istana ini dapat dikagumi keindahannya dengan ciri khas Minangkabaunya yang kental. Di dalam istana, Anda dapat menjumpai berbagai barang peninggalan dari kerajaan yang hingga kini masih dirawat dengan baik. Selain itu, Anda juga dapat menghirup udara segar, lengkap dengan pemandangan alam yang mengelilingi bangunan istana. Bangunan Istana Pagaruyung meliputi 72 buah tonggak, 11 buah gonjong dan 3 lantai. Baik eksterior maupun interior dari bangunan istana ini dihiasi oleh ukiran yang masing-masingnya memiliki nilai sejarah serta budaya Minangkabau yang tinggi.
Selain beberapa tempat wisata di Sumatera Barat tadi, masih ada banyak sekali tempat-tempat wisata lain baik alam maupun sejarah dan budaya yang berada di Sumatera Barat. Jangan lupa sempatkan waktu untuk merasakan berbagai sajian kuliner khas di tempat wisata di sumatera barat ini (baca juga info wisata sumatera barat di